Minggu, 17 Februari 2013

PERBANDINGAN TARIKH

PERBANDINGAN TARIKH
(Mata Pelajaran Falak kelas X)
MA ANNIDA AL ISLAMY RB
by : Pahrurozi. S.Ag


PERBANDINGAN TARIKH

Tarikh atau Kalender sudah ada sejak 2000 tahun sebelum masehi bahkan jauh sebelumnya.kalender dimasa lampau berbeda dengan kalender modern yang kita kenal sekarang. Temuan dari zaman perunggu yang diperkirakan berusia 3600 tahun di Nebra, Jerman menguak misteri sejarah kalender. Kepingan itu akhirnya disebut sebagai kepingan Nebra, sebuah logam bundar yang dihiasi simbul matahari, bulan dan bintang. Para arkeologi menyimpulkan kepingan tersebut berguna untuk melacak empat kunci utama penanggalan selama satu tahun penuh pada zamannya.
Kalender modern yang didasarkan pada perjalanan matahari disebut sebagai Gregorian Calender yang dibuat pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Selain menggunakan matahari ada juga beberapa kalender yang digunakan oleh bangsa-bangsa Mesopotamia, Yunani, Roma, India dan Cina dengan berdasarkan pada perjalanan bulan, akan tetapi lama hari dalam satu bulannya tidak selalu dihitung berdasarkan fase bulan.
Menurut Ensiklopedi Britanica ada 10 kalender ang berkembang sejak zaman kuno sampai zaman modern, yaitu:
1.        Kalender Sistem Primitif (Primitive Calendar System),
2.        Kalender Barat (Wastern Calender); meliputi kalender Romawi, Julius, Gregorius dan Perpertual.
3.        Kalender cina (Chinese Calendar),
4.        Kalender Mesir (Egyptian Calendar),
5.        Kalender Hindu (Hindu Calendar)
6.        Kalender Babilonia (Babylonia Calendar),
7.        Kalender Yahudi (Jewish Calendar),
8.        Kalender Yunani (Greek Calendar),
9.        Kalender Islam (Muslim calendar),
10.    Kalender Amerika Tengah (Midlle America Calendar).

Kesepuluh macam kalender itu mempunyai cara perhitungan dan anggaran-anggaran sendiri-sendiri, tetapi kesemuanya bermuara pada perjalanan dua benda langit yaitu matahari dan bulan.

Di Indonesia ada tiga macam Tarikh/penanggalan yang biasa tercatat dalam setiap tahun terbitannya yaitu kalender Masehi, Kalender Hijriyah dan Kalender Jawa Islam. Ketiga macam kalender itu masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dalam buku ini hanya membahas mengenai kalender Masehi dan Kalender Hijriyah dibawah ini :

A.     Kalender Masehi.
Kalender Masehi perhitungannya didasarkan  pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau peredaran semu matahari dimulai pada saat matahari berada pada titik Aries. Hal ini terjadi pada setiap tanggal 21 Maret hingga kembali lagi ke tempat semula.untuk sekali putaran membutuhkan waktu sebanyak 365,2425 hari. Karena kalender Masehi perhitungannya didasarkan pada peredaran matahari maka dikenal dengan tahun ”Syamsiyah/Solar System/Tahun Surya”.
Pencipta hitungan ini adalah Numa Pompilus. Tahun pertama disesuaikan dengan berdirinya kerajaan Roma Yaitu ± 753 sebelum kelahiran nabi Isa AS, bulan pertama bukan Januari tetapi bulan Maret. Secara lengkap urutannya adalah Martinus, Aprilis, Majus, Junius, Quintilis, Sextilis, September, Oktoober, Nopember, Desember, Januarius dan Pebruarius. Jumlah hari dalam 1 tahun 355 hari.
Pada tahun 45 SM, sistem penanggalan ini mengalami beberapa perubahan yang dilakukan oleh Julius Ceasar atas nasehat Sosigenes (astronom Iskandariyah), yaitu jumlah hari rata-rata dalam satu tahun syamsiyah bukan 355 tapi 365,25 hari, bulan kelima (Quntilis) dan ke enam (Sextilis) namanya dirubah Juli dan Agustus yang jumlah harinya sama 31 hari. Permulaan matahari berada pada titik aries ditetapkan tanggal 24 Maret dan permulaan hari Tarikh/kalender Julian ditetapkan 1 Januari bukan bulan Maret.
Pada tahun 325 M (370 tahun setelah tarikh Julian) diadakan rapat gereja di Nicea untuk mengeroksi ketetapan tarikh Julian.  Satu tahun dalam tarikh Julian 365,25 hari padahal sebenarnya peredaran matahari pertahun adalah 365,2422 hari. Hal ini berarti ada selisih 0,0078 hari atau 1/128 hari 11,23 menit dalam satu tahun. Perbedaan tersebut akan menjadi 1hari dalam 128 tahun. Oleh karena itu, pada saat diadakan rapat gereja itu perbedaan sudah mencapai 3 hari, yaitu 370:128X1 hari=2,8906 hari. Dengan demikian permulaan peredaran matahari yang semula ditetapkan tanggal 24 Maret dimajukan 3 hari menjadi tanggal 21 Maret.
Perubahan dan koreksi terhadap tarikh Julian kemudian juga dilakukan setelah lama berselang oleh Paus Gregorius XII pada tahun 1582 M atas saran astronom Klavius setelah muncul keraguan akan saat-saat penentuan wafatnya Isa al-Masih. Maka pada tanggal 4 oktober 1582 Ia memrintahkan agar keesokan harinya tidak lagi tanggal 5 oktober 1582 tetapi loncat menjadi tanggal 15 oktober 1582. Hal ini dilakukan agar tidak ada keraguan bahwa peringatan wafanya Isa al-Masih dilakukan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Selain itu, koreksi juga  dilakukan terhadap tahun-tahun abadi yang sebelumnya disamakan dengan tahun-tahun biasa yaitu 1700, 1800 dan 1900 bila habis dibagi 400. Karena tahun-tahun tersebut tidak habis dibagi 400, maka termasuk tahun basithoh. Untuk itu, dalam perhitungan tarikh Masehi ini akan dikurangi 13 hari. (10 didapat dari lompat 10 hari dan angka 3 didapat dari tahun-tahun abadi. Semula apabila setiap tahun yang habis dibagi 4 termasuk kabisat, oleh Gregorius dirubah menjadi tahun basithoh karena tidak habis dibagi 400 bukan 4. Hal ini dikenal dengan istilah koreksi Gregorius.
Ketentuan tarikh/kalender Gregorian adalah;
1.    Permulaan tarikh dimulai sejak kelahiran nabi Isa yaitu 1 Januari tahun 1 jam 0:0 (saat matahari ada dititik kulminasi bawah)
2.    Tahun-tahun yang habis dibagi 4 termasuk tahun kabisat (kecuali tahun abadi), apabial tidak termasuk tahun basithoh. Dengan ketentuan 1 hari keelebihan dalam tahun kabisat dimasukan dalam bulan Februari. Oleh karena itu bulan februari kadang 28 hari (basithah), 29 hari kabisat.
3.    Jumlah hari tahun kabisat 366 hari dan 365 hari untuk tahun basithoh.
4.    Jumlah hari-hari dalam setiap bulan berubah-ubah antara 30 dan 31 kecuali Februari. Bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember berjumlah 31 hari. Sedangkan untuk bulan April, Juni, September dan Nopember berjumlah 30 hari.   Oleh karena dalam tarikh masehi ditetapkan ada 1 tahun kabisat dalam setiap 4 tahun (daur), maka jumlah hari dalam 1 daur adalah 365 hari X 3 + 366 = 1461 hari.
Langkah perhitungan :
1.      Angka tahun berjalan dikurangi 1 kemudian dibagi 4.
2.      Menghitung jumlah hari dari tanggal 1 Januari bulan 1 sampai dengan tanggal dan tahun yang dicari.
3.      Dikurangi koreksi gregorian yaitu 13,
4.  Jumlah hari yang telah diketahui dibagi 7 apabila sisa 1=sabtu, 2=Minggu, 3=senin, 4=selasa, 5=Rabu, 6=Kamis dan 7/0=Jum’at

            Contoh :
            Tanggal 26  September 2003 jatuh pada hari apa ??
            Langka perhitungan :
Ø  2003 - 1 = 2002 : 4= 500 (daur) (500x4=2000)
Ø  2002-2000=2 tahun.
Ø  1/1 s.d 26/9 = 269  
Ø  (500 x 1461) + (2 tahun X 365 hari) + 269 hari – 13 hari
Ø  730500 + 730 + 269 – 13 = 731486
Ø  731486 : 7 = 104498 (104498X7=731486)
Ø  731486-731486= 0 (sisa)
Kesimpulan : Tanggal 26 September 2003 jatuh pada hari Jum’at
Latihan 1 :
1.      Setiap Tanggal 17 agustus bangsa indonesia memperingati hari kemerdekaan Indonesia, jatuh pada hari apa HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2013,??  
2.      Jatuh pada hari apa Hari lahirmu ????

JUMLAH HARI TAHUN MASEHI
BULAN
BASITHAH
KABISAT
JANUARI
31
31

FEBRUARI
28
59
29
MARET
31
90

APRIL
30
120

MEI
31
151

JUNI
30
181

JULI
31
212

AGUSTUS
31
243

SEPTEMBER
30
273

OKTOBER
31
304

NOPEMBER
30
334

DESEMBER
31
365
366

B.      Kalender Hijriyah.
Tarikh Hijriyah dikenal juga dengan nama tahun Qamariyah karena perhitungannya didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Dinamakan tarikh Hijriyah atau tahun hijriyah karena permulaan tahun tarikh ini dimulai saat hijrahnya nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Nama bulan dalam tarikh ini, yaitu; Muharram (bulan yang disucikan), Safar (bulan yang dikosongkan), Rabi’ul Awwal (musim semi pertama), Rabi’ul Tsani (musim semi kedua), Jumadil Ula(kusim kering pertama), Jumadil Tsani (musim kering kedua), Rajab (bulan Pujian), Sya’ban(bulan pembagian), Ramadhan(bulan yang sangat panas), Syawwal (bulan berburu), Dzul qaidah(bulan Istirahat) dan Dzul Hijjar(bulan ziarah).
Tarikh Hijriyah pertama kali dikeenalkan pada masa khalifah Umar bin Khattab sudah berlangsung selama 2,5 tahun yaitu bertepatan dengan tahun ke-17 setelah Hijrahnya Rasululllah. Bermula dari pertemuan yang diadakan oleh khalifah Umar bin Khattab dengan para sahabatnya guna membahasa masalah yang menyangkut sebuah dokumen yaitu surat yang dikirim oleh abu Musa Al-Asy’ari kepada khalifah Umar bin Khattab yang tidak ditulis tanggal bulan dan tahunnya. Disinyalir ada yang mengatakaan bulan sya’ban, tapi bulan sya’ban yang mana sehingga muncul kebingungan.
Persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan oleh khalifah Umar bin Khattab sehingga beliau perlu bermusyaarah kepada para sahabatnya. Solusi yang didapat perlu menciptakan anggaran untuk penentuan tarikh tersendiri. Namun muncul perbedaan kapan standar penentuan Tarikh dimulai. Ada yang mengusulkan dimulai saat kelahiran nabi, sedangkan yang lain berpendapat saat wafatnya nabi. Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengusulkandimulai dari Hijrahnya Nabi Muhammad SAWdengan alasan hijrah inilah titik pemisah antara periode Mekkah dan perioden Madinah dan dianggap sebagai keberhasilan perjuangan Rasulullah dalam menegakkan risalah agama Islam. Akhirnya, usulan ali ini disepakati sebagai standar penentuan Tarikh itu dimulai.
Hijrah nabi Muhammad SAW, terjadi pada tanggal 2 Raabiul Awwal (14 September 622 M) bila dihitung dari mulai ditetapkannya tarikh Hijriyah mundur 17 Tahun. Bila dimulai dari bulan Muharram, maka 1 muharram tahun 1 ternyata berteptan (15 Juli 622 M) berdasarkaan hisab. Sebab, pada hari Rabu petang tanggal 15 Juli 622 M hilai sudah berkedudukan 5 57’ diatas ufuk, maka keesokan harinya yaitu hari kamis 15 Juli 622 M bertepatan dengan 1 Muharram 1 H. Sedangkan menurut ulama yang berpegang pada rukyah tanggal 1Muharram 1 H jatuh pada hari jum’at 16 Juli 622, dengan alasan hilal belum bisa dirukyah.  
Ketentuan tarikh/kalender Hijriyah adalah;
1.      Permulaan tarikh dimulai sejak Hijrahnya nabi uhammmad SAW 2 Rabiul Awwal 622 M
2.      Sistem perhitungan bedasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi.
3.      Dinuatlah tahun kabisat dan basit dalam rentang waktu 30 tahun (daur) 11 tahun kabisat dan 19 basithah.
4.    Tahun kabusat berjumlah 355 hari sedangkan basithah 354 hari. Kelebihan satu hari pada tahun kabisat diletakan pada bulan Dzulhijjah.
5.      Ke-11 tahun kabisat adalah 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan 29. 1 daur 30 tahun terdapat 11 tahun panjang dan 19 tahun pendek
6.  1 Daur adalah 30 X 354 hari + 11 hari = 10.631 hari.
Langkah perhitungan :
1.      Angka tahun berjalan dikurangi 1 kemudian dibagi 30.
2.      Menghitung jumlah tahun kabisat selama sisa
3.      Menghitung jumlah hari dari tanggal 1 muharram tahun 1 sampai dengan tanggal dan tahun yang dicari.
4.   Jumlah hari yang telah diketahui dibagi 7 apabila sisa 1=Jum’at, 2=Saabtu, 3=Ahad, 4=senin, 5=Selasa, 6=Rabu dan 7/0=Kamis.

Contoh :
Jatuh pada hari apa tanggal 29 Rajab 1424 H ????
Langkah perhitungan :
Ø  1424-1=1423:30=47 (47X30=1410)
Ø  1423-1410=13
Ø  Kabisat dalam 13 tahun = 5
Ø  1/1 s.d 29/7 = 206
Ø  (47X10.631)+(13X354)+5+206
Ø  499657+4602+5+206 = 504470
Ø  504470 : 7 = 72067 (7X72067=504469)
Ø  504470-504469=1 (sisa)
Kesimpulan : tanggal 29 Rajab 1424 H jatuh pada hari Jum’at.


JUMLAH HARI TAHUN HIJRIYAH
BULAN
BASITHAH
KABISAT
MUHARRAM
30
31

SAFAR
29
59
29
RABIUL AWWAL
30
89

RABIUL TSANI
29
118

JUMADIL AWWAL
30
148

JUMADIL TSANI
29
177

RAJAB
30
207

SYA’BAN
29
236

RAMADHAN
30
266

SYAWAL
29
295

DZULQADAH
30
325

DZULHIJJAH
29
354
355

      C. Konversi Tarikh

Sebelum menghitung konversi dari Tarikh Masehi ke tarikh Hijriyah atau sebaliknya maka harus mengetahui perbedaan jumlah hari antara kedua sistem itu adalah 227016, diperoleh dari tahun nabi Muhammad Hijrah -1 : 4 = daur + sisa (tahun) keemudian daurX1461 hari + sisa X 365+jumlah hari dari 1 Januari s.d 15 juli yaitu : 622 – 1 : 4 = 155 daur + 1 (tahun)
Jumlah hari = (155x1461 hari )+ (1 X365 hari) + 196 hari
227016 (beda Tarikh)

1.      Konversi Tarikh Masehi ke Tarikh Hijriyah
Contoh :
Bertepatan dengan tanggal, bulan dan tahun berapa Hijriyah tanggal 26 September 2003 ???
Langkah perhitungan :
Ø  2003-1=2002:4=500 (4X500=2000)
Ø  2002-2000=2 tahun
Ø  (500X1461 hari)+(2x365 hari)+296 hari – 13 hari
Ø  731486 hari
Ø  731486-227016=504470 hari
Ø  504470:10.631=47 daur (47 X 10631=499657)
Ø  504470-499657=4813
Ø  47X 30 tahun = 1410 tahun
Ø  4813 : 354 hari = 13 tahun ( 354X13=4602)
Ø  4813-4602=211 hari
Ø  211 hari – 5 hari = 206 hari
Ø  206 hari = 6 bulan 29 hari
Ø  504470 hari = (1410 th + 13 th), 6 bulan, 29 hari
Ø  1423 tahun, 6 bulan, 29 hari
Kesimpulan : tanggal 26 September 2003 bertepetan dengan tanggal 29 Rajab 1424.
2.      Konversi Tarikh Hijriyah ke Tarikh Masehi
Bertepatan dengan tanggal, bulan dan tahun berapa Masehikah tanggal 29 Rajab 1424 H ????
                  Langkah perhitungan :
Ø  1424-1=1423:30=47 (47X30=1410)
Ø  1423-1410=13
Ø  Kabisat dalam 13 tahun = 5
Ø  1/1 s.d 29/7 = 206
Ø  (47X10.631)+(13X354)+5+206
Ø  499657+4602+5+206 = 504470
Ø  5004470+227016+13 = 731499
Ø  731499:1461=500 daur (1461X500=730500)
Ø  731499-730500= 999 hari
Ø  500X4=2000tahun
Ø  999:365=2 tahun (2X365=730)
Ø  999-730=269 hari
Ø  269 hari = 8 bulan 26 hari.
Ø  731499=(2000+2=2002 tahun), 8 bulan, 26 hari.
              Kesimpulan : tanggal 29 Rajab 1424 H bertepatan dengan tanggal 26 September 2003 M.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar